Pertolongan Pertama Saat Keracunan Makanan? Coba Air Putih

Ilustrasi menuang air putih ke gelas. shutterstock.com.

IsuPublik.com, Jakarta – Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Pondok Indah, Franciscus Ari, mengatakan keracunan makanan adalah penyakit yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman atau bakteri serta virus atau parasit. Gejala yang ditimbulkan umumnya mual atau muntah, nyeri perut, dan diare.

Lalu, bagaimana pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan makanan sebelum ke dokter? Franciscus menjelaskan, jika terjadi gejala keracunan makanan, hal pertama yang harus dilakukan adalah banyak meminum air putih.

“Bisa juga dengan mengkonsumsi minuman berelektrolit, seperti air kelapa, untuk mengganti kehilangan cairan dan mencegah dehidrasi,” katanya kepada Tempo, Senin, 4 September 2017.

Kemudian, Franciscus melanjutkan, sebaiknya mengkonsumsi dulu makanan yang lunak dan tidak merangsang—seperti makanan yang pedas dan berbumbu. “Hindari makanan yang tinggi lemak dan hindari makanan tinggi serat bila ada diare,” ujarnya.

Namun bila merasa lemas yang berat, mual serta muntah, dan diare yang berat, segera menghubungi dokter. “Itu tindakan sementara, kalau gejalanya semakin kuat atau berat, segera ke dokter untuk penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

Menurut Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Ariani Dewi Widodo, susu dapat membantu mengatasi atau pertolongan pertama saat mengalami keracunan. “Karena susu dapat membilas dan mengeluarkan racun dalam tubuh secara cepat,” katanya.

Ariani menceritakan, ada pasiennya yang meminum soda api, kemudian langsung diberikan susu. “Kalau kita berikan susu, itu langsung membilas, juga tidak membuat penyumbatan di saluran cerna, serta membuat encer,” tuturnya.

Selain itu, Ariani melanjutkan, susu mengandung laktosa yang membuat cairan atau racun dalam tubuh cepat dikeluarkan melalui urin. “Air putih bisa juga, tapi (air putih) hanya membilas dan membuat lebih encer. Jadi tidak ada faktor yang cepat membuatnya dikeluarkan,” ujarnya. Namun Ariani menegaskan itu hanya sebagian dari manfaat susu dan bukan satu-satunya cara untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. “Jadi kalau ke dokter, tetap akan dimasukan selang untuk dibilas,” ucapnya.

(Sumber Tempo.co)

SHARE